Di balik strategi BlackBerry untuk mengusung aplikasi BlackBerry Messenger (BBM) ke OS Android dan iOS pada musim panas 2013 ternyata sempat ditentang keras oleh petinggi (CEO) BlackBerry Thorsten Heins.
Pada April 2012, Mantan Co-CEO Research In Motion (RIM), Jim Balsillie seperti dikutip dari Reuters, telah menawarkan jaringannya kepada perusahaan-perusahaan besar jaringan nirkabel di Amerika Utara dan Eropa untuk menyediakan layanan bagi perangkat non-BlackBerry.
Rencana Balsillie itu memungkinkan operator-operator di kedua regional itu untuk menawarkan layanan data murah, akses media sosial, dan pengiriman pesan instan termasuk aplikasi BBM. Namun rencana Balsillie itu ditolak CEO BlackBerry, Thorsten Heins, yang justru mendorong perusahaannya untuk memproduksi perangkat ponsel pintar BlackBerry seri 10. Entah apa yang kemudian merubah pemikiran dan pendirian Thorsten Heins, sehingga pada saat konfrensi pers di Orlando (17/5) akhirnya mengumumkan pelepasan aplikasi andalan BlackBerry itu ke sistem operasi Android 4.0 dan iOS 6 ke atas.
Thorsten Heins beranggapan bahwa potensi BlackBerry seri 10 sangat kuat sehingga BBM dapat dibiarkan sebagaimana aplikasi pesan instan lain seperti WhatsApp dan Line di platform iOS dan Android.
Sementara itu Executive Vice President of Software Product Management and Ecosystem BlackBerry, Andrew Bocking, mengatakan para pengguna ponsel pintar telah meminta aplikasi (BBM) itu selama bertahun-tahun. Jika Thorsten Heins yang memiliki kepercayaan diri dengan peluncuran BlackBerry seri 10, dan melepaskan fitur pamungkas (BBM), justru banyak pihak yang mengkhawatirkan keputusan Heins,apalagi melihat penguasaan pasar Blackberry yang kian menurun dan melemah.
No comments:
Post a Comment